Cinta Adalah Rasionalitas
Oleh:
Salsabila Albarid
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Mahaka Publishing
Cetakan : April 2013 (keempat)
Jumlah Halaman : vi + 206 halaman
Buku Sepotong Hati yang Baru merupakan kumpulan 8 cerita pendek. Buku ini adalah buku kedua dari serial Berjuta Rasanya yang juga merupakan kumpulan cerpen karya Tere Liye. Seperti Berjuta Rasanya, buku ini berisikan cerita-cerita dengan tema perasaan dan cinta. Pengarang menyajikan berbagai kisah cint ala legenda hingga modern. Setiap cerita di dalamnya memiliki kekuatan masing-masing, baik dari segi penyampaian cerita maupun dari permasalahannya. Sesuai dengan judul, buku ini lebih dititik beratkan pada tema “patah hati” dan bagaimana mendatangkan pemahaman-pemahaman yang lebih bijaksana dalam menyikapinya.
Cerpen
pertama, berjudul “Hiks, Kupikir Itu Sungguhan” berkisah tentang dua remaja
bersahabat yang menyukai orang yang sama. Kasmaran menyebabkan mereka tidak
lagi berpikir waras dan rasional. Menerjemahkan semua kejadian berdasarkan yang
mau mereka dengar atau lihat saja. Padahal nyatanya? Tidak sama sekali.
Cerpen kedua, “Kisah Sie
Sie” menceritakan Sie Sie, amoi dari daerah Singkawang yang terpaksa menikah
dengan Wong Lan, pria kaya asal negeri Taiwan. Lelaki itu tidak mencintai
Sie-Sie sama sekali, malahan Sie-Sie hanya dijadikan alasan untuk mendapatkan
harta warisan orangtuanya. Keteguhan hati Sie Sie dalam menjalankan apa yang
telah dijanjikan pada ibunya merupakan hal yang sangat jarang kita jumpai dalam
era modern ini.
Cerpen ketiga adalah
“Sepotong Hati yang Baru”. Cerpen yang judulnya digunakan sebagai judul buku
ini memiliki pesan yang sangat baik. Bahwa cinta bukan sekedar memaafkan, cinta
bukan sekedar soal menerima apa adanya, cinta adalah harga diri, cinta adalah
rasionalitas sempurna.
Cerpen
keempat berjudul “Mimpi-Mimpi Sampek-Engtay” yang merupakan salah satu cerita
yang paling menarik di buku ini. Membaca cerita ini membuat kita serasa sedang
menyaksikan film kolosal. Sebuah kisah percintaan Sampek seorang pemuda miskin
dengan Engtay putri salah seorang petinggi kerajaan. Kisah mereka berakhir
tragis dengan kematian Engtay, namun sebelum itu Sampek sempat mengeluarkan
jurus Sembilan Naga Surga saat melawan prajurit dan pendekar kerajaan. Jurus
itu hanya dapat dikuasai oleh seseorang yang memiliki hati yang baik tapi
tersakiti dan tidak pernah membenci atas takdir yang menyakitkan.
Cerpen
kelima, “Itje Noerbaja dan Kang Djalil” berlatar Indonesia saat dikuasai oleh
VOC. Cerpen ini berceritan tentang
kisah cinta seorang pembantu dan pengawal dari Meneer dan Mevrouw.
Kemudian cerpen
“Kalau Semua Wanita Jelek” yang merupakan serial dari salah satu cerita di Berjuta
Rasanya. Cerpen ini mengisahkan Jo dan Vin, dua orang sahabat yang menurut
kriteria kecantikan masa kini digolongkan pada kategori jelek atau lebih
halusnya tidak cantik, tidak menarik, dan tidak-tidak lainnya.
Cerpen ketujuh
berjudul “Percayakah Kau Padaku?” merupakan cerita yang terinspirasi dari kisah
Rama dan Shinta. Pada cerpen ini, Rama yang
merupakan pasangan Shinta dikisahkan merasa ragu akan kesucian Shinta yang
telah diculik Rahwana. Tere Liye begitu pandai merangkai alur demi alur yang
membuat pembaca hanyut dalam kisah yang berakhir menyedihkan ini.
Cerpen terakhir
berjudul “Buat Apa Disesali….” merupakan cerpen yang sangat menyesakkan hati.
Cerpen ini berkisah tentang seorang anak menteri dan anak pembantu. Dua orang
yang bersahabat sejak kecil dan jatuh cinta saat dewasa. Namun sayangnya takdir
tidak mempersatukan mereka. Cerita ini diambil dari kisah nyata seorang sahabat
pengarang.
Salah satu hal
yang jarang dijumpai pada buku lain adalah pada cerita “Itje Noerbaja dan Kang
Djalil” Tere Liye menggunakan ejaan lama. Hal ini merupakan tantangan
tersendiri bagi pembaca yang kebanyakan tentu tidak familier dengan penggunaan
ejaan lama.
Di setiap
tulisannya Tere Liye selalu menyisipkan pesan-pesan bermakna dalam menjalani
dan memahami setiap proses kehidupan, begitu juga di dalam buku ini. Tere Liye
selalu pandai merangkai berbagai kata sederhana menjadi kalimat-kalimat penuh
makna. Cerita-cerita dalam Sepotong Hati yang Baru ini sangat menarik
untuk dibaca. Dengan merebaknya fenomena “galau”, buku ini layak dibaca untuk
memberikan pemahaman yang baik tentang cinta.
keren review-nya :) sudut andangnya kece...
ReplyDeletekeren review-nya :) sudut andangnya kece...
ReplyDeletehai puspa. makasih udah comment. bukan saya yg kece, emang tere liye-nya terlalu kece :))))
Deletebagus resensinya...makasih
ReplyDeleteterima kasih:)
Deletemohon izin, resensi anda saya jadikan pembelajaran untuk peserta didik saya. Boleh ya, terima kasih.
ReplyDeleteboleh saja, mohon menyebutkan penulis resensi ya, bu. btw, peserta didik jenjang apa ya kalau boleh tau?
DeleteMembantu banget😍
ReplyDeleteIzin share yaa, terimakasih 😍
ReplyDelete